Kumpulan Shalat
Sunnah
1.
SHALAT
SUNNAH WUDHU
Shalat sunat wudhu atau yang disebut juga dengan
shalat syukrul wudhu adalah shalat yang dikerjakan setelah berwudhu. Tata cara
pelaksanannya adalah:
a. Sehabis berwudhu kita disunahkan membaca doa:
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdauu laa
syarika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj’alnii
minat-tawwaabiina waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min
‘ibaadikash-shaalihiin.
Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah
aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah
aku dari golongan orang-orang yang saleh.”
b. Selesai membaca doa tersebut, lalu melaksanakan shalat sunah wudhu 2
rakaat.
Niatnya:
Ushallii sunnatal-wudhuu’I rak’ ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: ”Aku niat shalat sunah wudhu 2 rakaat karena Allah.”
c. Shalat ini dikerjakan 2 rakaat
sebagaimana shalat yang lain dengan ikhlas sampai salam.
d. Keutamaan Shalat Syukrul Wudhu
“Rasulullah berkata kepada Bilal:
Ceritakanlah kepadaku amal apa yang amat engkau harapkan dalam Islam, sebab aku
mendengar suara kedua sandalmu di surga? Bilal menjawab: Tidak ada amal ibadah
yang paling kuharapkan selain setiap aku berwudhu baik siang atau malam aku
selalu shalat setelahnya sebanyak yang aku suka” . (HR Bukhari)
2.
SHALAT
TAUBAT
Shalat Taubat adalah shalat sunnat yang
dilakukan seorang muslim jika ingin bertaubat terhadap kesalahan yang pernah ia
lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua raka'at dengan waktu yang bebas kecuali
pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seseorang melakukan
suatu perbuatan dosa, lalu dia bangun (bangkit) dan bersuci, kemudian
mengerjakan shalat, dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan
Allah akan memberikan ampunan kepadanya”.
Kemudian beliau membaca ayat :
“Dan (juga) orang-orang yang
apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat
akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah – Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS Ali-Imran: 135)
Tata Cara Shalat Taubat
Jumlah rakaatnya 2, 4 sampai 6 rakaat.
Niat shalat taubat:
“Ushallii sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku niat shalat sunat taubat dua rakaat karena Allah.”
Doanya:
“Astagfirullahal azhiim al ladzi
laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin
laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa
laa nusyuuraa.”
Artinya:
Saya memohon ampunan kepada Allah
Yang Maha Agung, aku mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang
hidup terus selalu terjaga. Aku memohon taubat kepada-Nya, selaku taubatnya
seorang hamba yang banyak berdosa, yang tidak mempunyai kekuatan untuk berbuat
mudharat ataupun manfaat, untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.
3.
SHALAT
DHUHA
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang
dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik. Kira-kira, ketika
matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh
pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau
12 raka'at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka'at sekali salam.
Tata Cara Shalat Dhuha
1. Pada rakaat pertama setelah
Al-Fatihah membaca surat Asy-Syams
2. Pada rakaat kedua membaca surat
Adh-Dhuha
Niat shalat dhuha adalah:
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
Artinya:
Aku niat shalat sunat dhuha
dua rakaat, karena Allah.
Doa yang dibaca setelah shalat dhuha:
"Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, kecantikan
ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu,
perlindungan-Mu". "Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit,
turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah,
jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha,
keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami
segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh".
Rahasia dan Keutamaan shalat
Dhuha
Hadits Rasulullah saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di
antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian
tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia
berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
"Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih
(ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah)
adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap
takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari
kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala" (HR
Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash
radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
"Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata:
"Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya
saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah
(keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata;
"Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh
yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat
kembalinya? Mereka menjawab; "Ya! Rasul berkata lagi: "Barangsiapa
yang berwudhu', kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha,
dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak
ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya." (Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan
shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini
dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
"Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat
sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge." (Shahih
al-Jami`: 634)
4. Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda' ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
"Allah ta`ala berkata:
"Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku
akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya" (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga
disebutkan:
"Innallaa `azza wa
jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi'arba`i raka`at ukfika
bihinna akhira yaumika"
Artinya:
Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla
berkata: "Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari,
maka aku akan mencukupimu di sore harimu
5.
Pahala
Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk
melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan
haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya
seperti orang yang melaksanakan `umrah....(Shahih al-Targhib: 673). Dalam
sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa
yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai)
duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat
(Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna,
sempurna, sempurna" (Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
"Siapa pun yang
melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah,
sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR Tirmidzi)
4.
SHALAT
TAHAJUD
Shalat Tahajud adalah shalat sunat yang
dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas isya sampai menjelang subuh.
Jumlah rakaat pada shalat ini
tidak terbatas, mulai dari 2 rakaat, 4, dan seterusnya.
a.
Pembagian
Keutamaan Waktu Shalat Tahajud
1. Sepertiga malam, kira-kira mulai
dari jam 19.00 samapai jam 22.00
2. Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari
jam 22.00 sampai dengan jam 01.00
3. Sepertiga ketiga, kira-kira dari
jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh.
b.
Niat
shalat tahajud
“Ushallii sunnatat-tahajjudi
rak’ataini lillaahi ta’aalaa”
Artinya:
“Aku niat shalat sunat
tahajud dua rakaat karena Allah”
c.
Doa yang
dibaca setelah shalat tahajud:
“Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil
aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.”
Artinya:
“Ya Allah Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa
api neraka.”
Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah jika bangun dari tidurnya di
tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
“Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati walardhi wa man fiihin, wa
lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu
nuurus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal-haqqu wa
liqaa’uka haqqun wa qauluka haqqun wal-jannatu haqqun, wan naaru haqqun,
wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun,
waass’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakaltu
wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa
qaddamtu, wa maa akhkhartu wa maa asrartu, wa maa a’lantu antal muqaddimu wa
antal mu’akhiru la ilaaha illa anta aula ilaaha gairuka wa laa haula quwwata
illa billah.”
Artinya:
Ya Allah, bagi-Mu segala puji.
Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta beserta segala isinya.
Bagi-Mulah segala puji, pemancar cahay langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji,
Engakaulah yang haq, dan janji-Mu adalah benar, dan surge adalah haq, dan
neraka adalah haq, dan nabi-nabi itu adalah haq, dan Nabi Muhammad adalah
benar, dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri
(bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu,
dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah
kami lakukan dan sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami
nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan ynag terakhir. Tidak ada
Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbul alamin. Tiada daya upaya melainkan dengan
pertolongan Allah.”
d. Setelah itu, perbanyaklah membaca
istigfar sebagai berikut
“Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih”
Artinya:
“Kami memohon ampunan kepada
Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya”
e. Keutamaan Shalat Tahajud
Sahabat Abdullah bin Salam
mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta
sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan
selamat.” (HR Tirmidzi)
Bersabda Nabi Muhammad saw:
“Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu
malam.” (HR Muslim)
Selain itu, Allah sendiri juga
berfirman:
“Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi
engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS
Al-Isra’: 79)
Dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku
mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu
benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada
Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya
(mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR Muslim dan Ahmad)
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang
saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak
penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR Ahmad)
f. Kiat Mudah Shalat Malam/Qiyamullail
Agar kita diberi kemudahan bangun malam untuk melakukan shalat malam, cobalah
tips-tips berikut ini:
1. Aturlah aktivitas di siang hari
agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu
lelap.
2. Makan malam jangan kekenyangan,
berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur.
3. Hindari maksiat, sebab menurut
pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5
bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.”
4. Ketahuilah fadhilah (keutamaan)
dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita termotivasi untuk
melaksanakannya.
5. Tumbuhkan perasaan sangat ingin
bermunajat dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
6. Baik juga jika janjian dengan
beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau
handphone.
7. Buat kesepakatan dengan istri dan
anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam
dalam sepekan.
8. Berdoalah kepada Allah swt. untuk
dipermudah dalam beribadah kepadaNya.
5.
SHALAT HAJAT
Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang
dilakukan seorang muslim ia memiliki hajat tertentu dan ia ingin hajat tersebut
dikabulkan oleh AllahSWT.
Shalat dilakukan minimal 2
raka'at dan maksimal 12 raka'at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat
dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk
melakukan shalat (lihat pada shalat sunnat).
a.
Niat
shalat hajat
“ Ushallii sunnatal haajati
rak’aataini lillaahi ta’aala.”
Artinya:
“Aku berniat shalat hajat sunah
hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
b.
Doa
Shalat Hajat
Setelah selesai shalat hajat,
lalu membaca istigfar.
Dalam kitab Tajul Jamil lil
ushul, dianjurkan setelah shalat hajat membaca istigfar 100x, seperti kalimat
istigfar yang biasa atau sebagai berikut:
“Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.”
Artinya:
“Aku memohon ampunan kepada
Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku bertaubat kepada-Mu”
c.
Selesai
membaca istigfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:
“Allahuma shalli ‘alaa sayyidinaa
Muhammadin shalaatarridhaa wardha ‘an ashaabihir ridhar ridhaa.”
Artinya:
“Ya Allah, beri karunia
kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan
diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian.”
“Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim.
Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima
maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin.
Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa
haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.”
Artinya:
“Tidak ada Tuhan melainkan
Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara
Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang
mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa.
Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan
tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak
pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai
Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.”
Setelah
itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, insya Allah, Allah
mengabulkannya. Amin.
d.
Keutamaan
Shalat Hajat
Sabda Rasulullah:
"Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat
(Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta
cepat atau lambat." (HR Ahmad)
Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki
menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia
mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia
mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh
guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau
menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya,
janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini.
Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang
telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua
telinganya.” (HR Baihaqi)
6.
SHALAT
SUNNAH TASBIH
Shalat sunat tasbih adalah shalat sunat yang di
dalamnya dibacakan kalimat tasbih sebanyakk 300 kali.
Niat shalat tasbih:
“Ushallii sunnat tasbihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa”
Artinya:
"Aku niat shalat sunat
tasbih dua rakaat, karena Allah."
Tata Cara Shalat Tasbih
Shalat tasbih dilakukan 4 raka'at (jika dikerjakan siang maka 4 raka'at dengan
sekali salam, jika malam 4 raka'at dengan dua salam ) sebagaimana shalat biasa
dengan tambahan bacaan tasbih pada saat-saat berikut:
NO
|
Waktu
|
Jml. Tasbih
|
1
|
Setelah pembacaan surat al fatihah dan surat
pendek saat berdiri
|
15 kali
|
2
|
Setelah tasbih ruku' (Subhana rabiyyal adzim...)
|
10 Kali
|
3
|
Setelah I'tidal
|
10 Kali
|
4
|
Setelah tasbih sujud pertama (Subhana
rabiyyal a'la...)
|
10 Kali
|
5
|
Setelah duduk diantara dua sujud
|
10 Kali
|
6
|
Setelah tasbih sujud kedua
|
10 Kali
|
7
|
Setelah duduk istirahat sebelum berdiri (atau
sebelum salam tergantung pada raka'at keberapa)
|
10 Kali
|
Jumlah total satu raka'at
|
75
|
|
Jumlah total empat raka'at
|
4 X 75
|
= 300 kali
|
7.
SHALAT
SUNNAH AWWABIN
Shalat sunat awwabin adalah shalat sunat yang
dikejakan selesai mengerjakan shalat sunat ba’da magrib, dilakukan sebanayak 2
sampai dengan 6 rakaat.
a.
Adapun
tata cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut
Shalat 2 rakaat dengan niat:
Ushallii ral’ataini shalaatal-awwaabiina sunnatal lillaahi ta’aallaa.
Artinya:
“Aku niat shalat dua rakaat sunat
awwabin, karena Allah.
b. Sesudah membaca Fatihah pada rakaat pertama, bacalah:
·
surat
Al-Ikhlas 6x
·
surat
Al-Falaq 1x
·
surat
An-Naas 1x
begitupun dengan rakaat kedua.
c. Sehabis salam dua rakaat, maka
shlat lagi 2 rakaat. Dan dibaca pada rakaat pertama dan kedua setelah
Al-Fatihah mana saja surat yang dikehendaki. Niatnya, sebagaimana yang telah
dijelaskan di atas.
d. Sesudah itu, berdiri lagi dengan
niat sama seperti sebelumnya, dilaksanakan 2 rakaat, dengan bacaan pada rakaat
pertama sesudah Al-Fatihah, bacalah surat Al-Kafirun dan pada rakaat kedua
sesudah membaca Al-Fatihah bacalah surat Al-Ikhlas.
Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
"Barang siapa shalat 6 rakaat setelah magrib, di sela-selanya tidak
berbicara kotor, maka ia mendapatkan pahala ibadah selama12 tahun.”
Kemudian beliau juga meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa shalat 20 rakaat setelah maka Allah mambangun rumah
di sorga untuknya", Tirmidzi berkata, hadist Abu Harairah
"gharib" (hanya diriwayatkan seorang rawi yang tidak kuat).”
Tabrani juga meriwayatkan dari Ammar bin Yasir, Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa melakukan shalat 6 rakaat setelah maghrib, maka diampuni
dosanya meskipun sebanyak ombak lautan.
8.
Solat
Safar
Apabila seseorang hendak
berpergian, sebelum meninggalkan rumah, ia dianjurkan mengerjakan solat safar
dua rakaat; demikian pula sesudah tiba di rumah kembali.
Caranya sama dengan mengerjakan
solat subuh, hanya niatnya berlainan, yaitu berniat solat safar sunnat kerana
Allah SWT. Selesai solat berdoalah agar perjalanan diridhai, dimudahkan dan
diselamatkan Allah SWT. dalam perjalanan, baik pribadi, tugas maupun keluarga
yang ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar