PEMUNGUT PPN DAN PPn BM
1. Siapakah pemungut PPN dan PPn BM?
Pemungut PPN & PPnBM adalah:
a.
Bendaharawan
Pemerintah yang melakukan pembayaran yang dananya berasal dari APBN/APBD.
b.
Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara.
PPN dan PPnBM
yang terutang atas penyerahan BKP dan atau JKP oleh PKP kepada Pemungut PPN,
dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh Pemungut PPN atas nama PKP yang
melakukan penyerahan BKP/JKP tersebut (PKP Rekanan).
2. Kapan
PPN harus dipungut, disetor dan dilaporkan oleh Pemungut PPN?
PPN harus dipungut adalah pada saat dilakukan
pembayaran oleh Pemungut PPN kepada PKP Rekanan, disetor ke kas negara melalui kantor penerima pembayaran paling
lambat 7 hari setelah berakhirnya bulan terjadinya pembayaran tagihan, kemudian
dilaporkan dalam SPT Masa
Pemungut PPN pada Masa Pajak paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah
berakhirnya bulan dilakukan pembayaran tagihan.
3. Kapan
PKP Rekanan melaporkan PPN yang dipungut oleh Pemungut PPN?
PKP Rekanan
melaporkan PPN yang dipungut oleh Pemungut PPN pada SPT Masa PPN Masa Pajak
diterimanya pembayaran dari Pemungut PPN.
4. Dalam
hal apakah PPN dan PPn BM tidak dipungut oleh Pemungut PPN?
PPN dan PPnBM
tidak dipungut oleh Pemungut PPN dalam hal :
a. Pembayaran
yang jumlahnya tidak melebihi Rp. 1.000.000,00 yang tidak merupakan pembayaran
yang terpecah-pecah. PPN dan PPnBM yang terutang untuk jumlah pembayaran
tersebut disetor sendiri oleh Rekanan yang bersangkutan.
b. Pembayaran
untuk pembebasan tanah.
c. Pembayaran
atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak yang menurut
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, PPN yang terutang tidak dipungut dan
atau dibebaskan dari pengenaan PPN.
d. Pembayaran
atas penyerahan BBM dan bukan BBM oleh Pertamina
e. Pembayaran
atas rekening telepon.
f. Pembayaran
atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan.
g. Pembayaran
lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang menurut ketentuan
perundang-undangan yang berlaku tidak dikenakan PPN
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.